TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tempat spa kian menjamur
beberapa tahun belakangan. Mulai dari kelas mewah di hotel bintang lima
sampai kelas murah seperti refleksi selama satu jam. Namun saat lelah
melanda, tak ada salahnya menikmati sensasi pijat kuno ala Keraton
Ngayogyakarta.
Perawatan yang satu ini memang cuma terdapat di Nurkadhatyan The
Ritual Spa yang terdapat di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Menu
treatment yang ditawarkan juga unik, karena semuanya menganut dari seni
pijat tradisional yang dilakukan oleh pujanggan masa lalu. Kemudian
diwariskan secara turun temurun oleh para putri Keraton Ngayogyakarta.
GKR Condrokirono selaku Komisaris Nurkadhatyan mengatakan, konsep
yang di terapkan untuk perawatan spa ini memang tidak boleh meninggalkan
pakem yakni tradisi Jawa. Ada beberapa tradisi seperti gelangsur,
idak-idak, urut, itu yang akan dipakai sebagai teknik untuk
pemijatannya.
"Bahan-bahan yang digunakan juga semua dari Yogya, kami membuat brand
spa dan mengemasnya sendiri untuk bahan-bahan yang digunakan dalam
perawatan tubuh," ucap Gusti Condro sapaanya.
Nurkadhatyan sendiri adalah sebuah perusahaan yang berdiri sendiri di
bawah Keraton Ngayogyakarta dengan nama PT Nur Kawitarasmi, yang
pengelolaannya dipegang oleh putri-putri Keraton yakni GKR Pembayun, GKR
Condrokirono, GKR Maduretno, GRAy Nurabra Juwita dan GKR Bendoro.
Worro H. Astuti, Master Spa dari Nurkadhatyan The Ritual Spa
menjelaskan konsep yang diterapkan untuk perawatan tubuh adalah konsep
pijat Jawa kuno yang berbeda dengan menu treatment spa di kebanyakan
tempat lain. Sebab menurutnya, pijat jawa kuno ini harus dilestarikan,
karena Yogya memiliki banyak kekayaan jamu tradisional dan juga
rempah-rempah yang bisa dimanfaatkan untuk perawatan tubuh.
"Kami menamai treatmentnya dengan nama lenging bondowoso, yakni
langsung memijat pada titik-titik energi pada tubuh. Sehingga bisa tepat
pada sasaran sesuai dengan kondisi tubuh yang dirasakan," ucap Worro
yang juga penanggung jawab Nurkadhatyan Spa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar